Sabtu, 29 Oktober 2011

Aku Ada - Dee


Pengen deh baca cerita ini, tapi kapan ? besok suda mulai uts -,- . sejak download lagunya jadi pengen banget baca ini cerita . dengerin lagunya udah, so sweet banget ! sumpah . baca aja lirik lagunya dibawah ini . tulisan setelah lirik lagu apalagi. ya Allah pengen banget baca ini cerita -__________- . semoga saja setelah uts ada waktu untuk menyempatkan baca ini , Amin :)) . 


"Melukiskanmu saat senja
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku
Selain hatiku
Dan ombak berderu

Di pantai ini kau selalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu
Akulah lautan
Ke mana kau selalu pulang

Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku
Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Ku ingin ku tahu
Engkau ada

Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu

Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi
Akulah lautan
Memeluk pantaimu erat

Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu
Aku ada"


Pesan ini akan tiba padamu, entah dengan cara apa. Bahasa yang ku tahu kini hanyalah perasaan.
Aku memandangimu tanpa perlu menatap.
Aku mendengarmu tanpa perlu alat.
Aku menemuimu tanpa perlu hadir.
Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini ku miliki segalanya.

Ku pandangi langkahmu yang ringan dan tampak seperti melayang, berjalan dengan irama konstan. Engkau tak seperti orang yang berjalan di atas pasir, yang kebanyakan tampak berat dan canggung. Barangkali karena telah ratusan kali kau lakukan itu; menyendiri di tepi pantai, menyusuri garisnya seperti merunut urat laut. Tapak kakimu sudah tahu bagaimana bersahabat dengan pasir yang kadang menggembung dan kadang mengempis dimainkan napas ombak.

Matamu mencari bola merah yang disembunyikan arakan awan mendung.
Sesekali kau buang pandangan ke arah lain, sekedar meyakinkan kau tak sendiri di dunia ini, karena seringnya engkau berharap demikian. Sesekali pula kau buang pandangan ke belahan langit di bahu kananmu, yang berwarna-warni antara ungu, biru, dan abu-abu, yang menggetarkanmu sama hebatnya dengan bola merah yang kau telisik sejak tadi.

Pesanku itu akan tiba padamu, batinku. Namun entah dengan cara apa.

Seseorang tampak berlari menyusulmu, meneriakkan namamu keras-keras hingga kau tak punya pilihan lain selain menoleh. Seketika wajahmu berubah, rona yang ku hafal dan tak ku sangka akan kembali lagi. Aku ingin meneriakkan bahagia ini, tapi entah dengan cara apa. Perlahan ku lihat awan mendung bergeser, menyeruakkan mentari yang kau cari. Dan ku lihat engkau kian berseri. Senjamu kian sempurna. Dia, yang kau cinta, tampak berkilau disiram cahaya jingga.

Kalian berdua menghambur, mendekat erat satu sama lain hingga kakimu melayang di udara. Rasa hangat ketika dua tubuh bertemu, rasa lengkap ketika dua jiwa mendekat, rasa rindu yang tuntas ketika kedua pasang mata menatap. Aku merasakannya. Entah mengapa aku bisa.

Lelaki itu bertanya, kapan engkau pulang. Ia sudah menyiapkan makan malam, lengkap dengan lilin aromaterapi dan servis relaksasi melalui jemarinya yang apik. Matamu berbinar, memantulkan semburat jingga di langit dan semburat cinta di langit hatimu. Namun kepalamu menggeleng dan kau berkata: sebentar lagi. Kau masih ingin di sana, menunggu hingga senja tamat ditutup malam. Lelaki itu mengangguk mantap. Ia tahu ke mana hatimu berlabuh, dan ke mana sesekali hatimu berlayar. Ia menengadah ke atas untuk menemukan bulan pucat yang sejenak lagi benderang dan menyinari langkahmu pulang. Ia lalu berbalik setelah mengecupmu di kening.

Kau menunggu punggungnya kabur dari pandangan sebelum kembali melanjutkan langkah-langkahmu di atas pasir. Perjalananmu di batas dua dunia. Cerah senja di kiri da redup malam di kanan. Dan aku memandangi sapuan ombak yang menghapus segala jejak, kecuali milikmu karena tinggal kau yang terus melangkah. Tak ada jejakku di sampingmu. Tak ada siapa-siapa. Namun aku merasa kita melangkah bersama. Entah bagaimana bisa begitu.

Sudah jarang ku lihat kau menangis, tapi matamu terus bertanya. bahasaku yang cuma rasa susah melekat pada kata, tapi aku tahu apa yang kau tanya, dan aku tahu apa jawabannya. Tinggal cara yang masih menjaga rahasia.

Di titik yang selalu sama, tempat karang kecil yang menggunduk sedemikian rupa hingga pas diduduki satu orang saja, langkahmu berhenti. Kau duduk menghadap lautan, memandangi gumpalan-gumpalan awan yang seolah disedot horizon. Napasmu mulai teratur, dan dudukmu mulai kaku seperti orang sembahyang. Seperti ingin selaras dengan ombak yang kian pasang, napasmu kian panjang, hingga di satu titik berubah memburu.

Terjadi gemuruh di lautan hatimu. Tiba-tiba kau melorot dari karang itu, tersungkur menghujam pasir. Punggungmu berguncang.

Aku tahu apa yang terjadi, aku tahu apa yang kau tangiskan, aku tahu apa yang bisa menghiburmu, tapi cara itu masih jadi rahasia. Lalu kau berlari menuju ombak, membawa perasaan seberagam langit saat senja; antara duka, murka, dan cinta yang entah harus dibuang ke mana. Saat itu kau ingin bergabung dengan rombongan awan yang terhipnotis masuk ke dalam rekahan ufuk barat. Dan berenang saat laut pasang mendadak menjadi pilihan yang masuk akal bagimu.

Ingin rasanya aku ikut berlari, berteriak agar kau kembali, mencengkeram bahumu agar kau tahu aku ada di sini.
Namun bahasaku tinggal rasa. Dan entah bagaimana caranya agar rasa bisa bersuara jika raga tak lagi ada.

Aku hanya ingin merengkuhmu. Adakah engkau tahu? Aku ada.

Setahun sudah sejak kau mencatat tanggal kepergianku, dan memang aku tak pernah kembali dalam bentuk yang kau harapkan.

Namun adakah engkau tahu? Aku masih ada.

Meski mendapatkanmu seperti lawatan ke museum tempat segala keindahan dikurung etalase kaca hingga berlapis saat disentuh, aku tetap merasa utuh.

Percayakah kamu? Aku selalu ada.

Ke dalam perasaan inilah engkau akan bermuara, ke dalam perasaan inilah engkau akan pulang dan bertemu aku lagi. Dan perasaan itu dapat engkau nikmati sekarang, di dalam hati.
Tanpa perlu mati. Sekarang.

Dengarkah kamu? Aku ada. Aku masih ada. Aku selalu ada.

Rasakan aku, sebut namaku seperti mantra yang meruncing menuju satu titik untuk kemudian melebur, meluber, dan melebar. Rasakan perasaanku yang bergerak bersama alam untuk menyapamu.

Kayuhanmu tahu-tahu terhenti. Sudah jauh engkau berenang meninggalkan pantai, basah kuyup dan megap-megap. Namun tiba-tiba kau tergerak untuk diam, merasakan ombak yang dengan aneh mengembalikanmu mundur. Semakin kuat kau mengayuh, kau malah semakin mundur ke pasir tempat kau tadi melangkah. Perlahan kau berdiri, menatap laut dengan tatapan asing seolah itu pertemuan kalian yang pertama kali.
Setengah mati kau lawan lautan untuk mencari jawab atas amarahmu pada kematian, dan dengan sabar bagai ibunda menimang anaknya yang meraung murka agar kembali tenang, lautan mengembalikanmu kembali ke tepiannya. Seolah berkata, belum saatnya.
Tempatmu di sana. Kembaliah ke pasir tempat jejak-jejakmu tersimpan, kembali padanya yang menantimu dengan senyum sayang.

Seberaneka warna langit senja, muncul aneka ekspresi pada mukamu. Matamu berkaca-kaca, bibirmu tersenyum, lalu kau mulai menangis sambil tertawa. Aku tahu apa yang kau sadari, aku tahu apa yang kau syukuri, dan kini aku tahu cara berbicara denganmu.

Pesan ini akhirnya tiba. Saat pasir tempatmu berpijak pergi ditelan ombak, akulah lautan yang memeluk pantaimu erat. Akulah langit beragam warna yang mengasihimu lewat beragam cara. Engkau hanya perlu merasa dan biarkan alam berbicara.

Air matamu bercampur dengan jejak air laut. Tawa cerahmu bercampur dengan sengguk tangis. Namun matamu tak lagi bertanya-tanya. Hari ini engkau akan pulang untuk makan malam, bercinta dengan yang kau cinta ditemani cahaya dan wangi lilin aromaterapi. Engkau tersenyum dengan segenap jiwamu, karena hari ini kita sama-sama mengetahui satu rahasia: cinta adalah aku, cinta adalah engkau, cinta adalah dia, dan cinta tak pernah mati.
Sekalipun jasadku sudah.

Dengan mulut setengah dibekap, kau membisikkan satu kata yang pernah menjadi namaku.
Kali ini kau tidak mengucapkannya seperti perpisahan, bukan juga perjumpaan, melainkan sebuah kesadaran.

Rahasia kecil kita berdua : aku tahu engkau tahu aku ada.

sumber : dari sebuah blog.

Delapan Belas

Delapan belas, itulah angka kehidupanku tahun ini. Tahun ini, angka delapan belas ku bukan dimulai di tanggal 29, tapi 28. Aneh, orang-orang yang membuat angka delapan belasku dimulai di tanggal 28 lah yang pantas disebut aneh. Mereka adalah power rangers yang telah kusebut namanya di postingan sebelumnya :)) .
Ide mereka aneh dan ekstrem. Dan sesuatu yang mereka beri sungguh sangat merefleksikan aku yang sejati. Menandakan bahwa didalam ketidak peduliannya, ternyata diam-diam mereka memperhatikanku. Begitu membekas di hati. Mereka memang benar-benar pantas disebut sebagai keluarga.
Aku tak akan bercerita banyak dan lengkap, biarlah ’perayaan’ di tanggal 28 kemarin hanya diketahui oleh pihak-pihak yang kemarin ada. Aku hanya akan menuliskan cuplikan perkataan yang kami bicarakan setelah ’prosesi perayaan’ terjadi yang tentunya hanya bagian-bagian yang kuingat saja.
"aku kan gak ulang tahun hari ini..." aku, sambil terisak.
"karena kamu besok pulang, makanya kita kasih ini sekarang." salah satu diantara       mereka.
"kalo sudah di sidoarjo kan kamu gak bakal sampek nangis gini." salah satu diantara mereka, berkata dengan tanpa beban.
"lody itu temen kita yang dari gresik." salah satu diantara mereka, yang entah kenapa hari itu maniak ngomongin lody.




Jumat, 28 Oktober 2011

Keluarga Baru ♥:))

Setelah satu bulan lebih menyandang status sebagai mahasiswa, untuk pertama kalinya,aku, sebagai maba yang susah beradaptasi dengan lingkungan baru, akhirnya merasa sregdengan lingkungan baruku. Di tempat baruku yang sungguh menakjubkan ini, aku menemukan dua keluarga baru yang sama menakjubkannya :)).

Keluarga pertama bernama flowmeter. Keluarga ini dipersatukan melalui sebuah acara orientasi pengenalan jurusan (OPJ) yang sekarang aku kuliah didalamnya. Di flowmeter ini, aku bertemu dengan orang-orang yang memiliki kesetia kawanan yang teramat tinggi, orang-orang yang lebih mementingkan kepentingan orang lain melebihi kepentingannya sendiri, orang-orang hebat dari seluruh penjuru Indonesia.

Flowmeter terkenal banget loh di opj. Sebenarnya bukan flowmeternya sih yg terkenal, yg terkenal itu sebenernya si Haikal sama si ucup. Dimana dua orang yang aku sebut di atas adalah pencipta yel-yel paling fenomenal sepanjang sejarah opj merangkap pemimpin joget pas tampil yel-yel. Sampai-sampai nih yaa setiap kali disuruh tampilin yel-yel, flowmeter lah yg selalu ditunjuk, entah itu sama panitia atau sama kelompok-kelompok lain. Dan waktu opj terakhir, waktu tampil share bakat, kakak tingkat sampai ada yang bilang ‘sorong ke kiri euy, sorong ke kanan euy euy’ (awalan yel-yel flowmeter). Terkenal banget kan, makanya gak heran kalo yel-yelnya flowmeter juara satu :D .

Sekarang, acara OPJ memang telah usai. Tapi anggota flowmeter (meskipun gak semuanya) tetap mengadakan kegiatan rutin setiap minggunya. Biasanya acara rutin ini diisi dengan nonton bareng, makan bareng, dan semua muanya yang serba bareng :D. Latar beakang penyelenggaraan acara rutin ini adalah dalam rangka mengatasi ke stress an menulis laporan praktikum yang benar-benar tulis tangan -,-.

Sekarang lanjut ke keluarga kedua. Keluarga kedua bernama power rangers :D. Lucu memang, karena keluarga ini memang tidak mempunyai nama resmi seperti flowmeter (namanya ditentukan oleh panitia opj). Terbentuknya keluarga ini berawal dari sebuah kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa semester pertama dari seluruh fakultas yang mata kuliah fisika tercantum dalam sks nya. Praktikum fisika dasar (yg laporannya tulis tangan), yaa kegiatan inilah yang menyatukan 5 rangers yang semuanya ‘gak nggenah’.

Semuanya berawal dari pembagian kelompok praktikum fisika dasar (yg laporannya tulis tangan) oleh siapa yaa, aku gak tahu pasti. Yang jelas kelompok itu sudah dibagi sehari setelah ketua kelas fisika mendaftarkan seluruh anak buahnya ke laboratorium fisika dasar fakultas mipa. Kesan pertamaku setelah melihat daftar nama yang dipajang di kaca pengumuman pembagian kelompok adalah ‘waduh kok kelompoknya ini, aku bakal jadi yang paling goblok dong kalo lagi ngumpul’ atau gini ‘waduh kok kelompoknya ini, aku bakal diem terus dong kalo lagi ngumpul’ atau yang lebih ekstrim lagi ‘waduh kok kelompoknya ini, gigiku bakal garing dong gara-gara diem terus’. -_______-

Tapi setelah praktikum pertama dilaksanakan, tepatnya waktu ngumpul kelompok untuk pertama kalinya, anak-anak yang aku kira lurus dan serius ternyata semuanya gak bener.Semuanya bener-bener beda sama yang aku kira sebelumnya. Mereka itu bener-bener jago ngelawak. Lawakan andalan mereka adalah ‘parodi opj’. Jadi lawakannya itu gini, mereka selalu menirukan gaya ngomongnya panitia-panitia opj, gaya marahnya, pokonya semua mua yang berkaitan dengan opj. Buat peserta opj yang lihat mereka ngikutin gaya panitia, aku berani jamin deh, pasti semuanya ngakak ditempat :DD.

Selain praktikum fisika dasar dan parodi opj, hal-hal yang menyatukan lima rangers adalah sama-sama gak suka sama beberapa anak yang kami anggap ‘nyebelin’ di kelas. Seperti opj, anak-anak yang dulunya kukira lurus itu, menirukan gaya anak kelas yang sama-sama kami gak suka (tentunya momen peniruan itu dilakukan ketika anak yang kami maksudkan itu gak berada disekitar kami ;))

Oiya, seperti flowmeter lima rangers ini juga mempunyai agenda rutin loh :D. Agenda rutin dari lima rangers ini adalah mengerjakan laporan praktikum fisika dasar -______-. Tapi pengerjaan laporan ini tidak seseram yang kalian bayangkan, karena disetiap kami merasa bosan, anak-anak yang dulu aku kira lurus itu mulai melawakkan sesuatu objek yang dilihatnya, dan akhirnya bisa membuat kami berlima tertawa ngakak bersama. Selain mengerjakan laporan praktikum bersama, kami juga (kadang-kadang sih) makan bersama, di kantin ftp, di depan kosanku. Dan di sela-sela makan pasti ada saja pembicaraan yang mengundang tawa ngakak dari semua anggota rangers :DD. Seruuu banget ! Selain mengerjakan laporan bersama dan makan bersama sambil ngelawak kami juga (ini juga kadang-kadang -,-) menentukan dresscode yang sama pas kuliah. Contohnya kemarin nih, kemarin kami janjian pakai dresscode batik ke kampus :D.

Sekarang, lima rangers tidak hanya punya anggota lima orang rangers. Sekarang, kami, lima orang rangers punya seorang official yang tanpa mengadakan open recruitment sebelumnya, dan tiba-tiba saja disebut official -,-. Official ini bukanlah anggota kelompok praktikum fisika dasar kami, tapi official ini adalah selundupan dari kelompok lain yang anggotanya benar-benar lurus -,-. Jadi mungkin sang official ini berusaha mencari pelampiasan hasrat tertawanya kepada para anggota rangers. Jadilah dia disebut ‘official’ oleh seluruh anggota rangers :D.

Flowmeter, power rangers plus official, aku jadi ngerasa bukan anak kuliah kalo gini. Ngerasa masi sma. Mana ada anak kuliah yang nama kelompoknya power rangers. Gapapa lah bagiku itu gak penting, bagiku yang penting aku nyaman kalo bareng sama mereka :D .



rangers :D

dresscode batik :D *rangers lagi

flowmeter :D


Sabtu, 08 Oktober 2011

Negeri di Awan :))

Akhir2 ini aku jadi jarang posting . maklumlah derita maba , masih kaget sama atmosfer nya kuliah . tugas kuliah , tugas ospek (jurusan) juga numpuk . dan sekarang , sekalinya posting , eh malah posting lirik lagu . nggapapa lah , daripada nggak posting sama sekali .

Oiya , lagu yang mau aku tulis liriknya ini bukan lagu sembarangan loh . aku tahu lagu ini dari si juki . dia tiba2 nyanyi in ini lagu pas aku lagi ngeliatin mas 'tep' dari jauh . ahh , aku jadi berasa ada di film trus diiringin soundtrack gitu . nah soundtrack nya yaa lagu ini :p . padahal waktu itu lagi ospek loh , bisa2nya aku malah mikir gitu . ini akibat sekelompok sama si juki -,- .

Oke lah , langsung liriknya aja yaa :D


Di bayang wajahmu
Kutemukan kasih dan hidup
Yang lama lelah aku cari
Dimasa lalu

Kau datang padaku
Kau tawarkan hati nan lugu
Selalu mencoba mengerti
Hasrat dalam diri

Kau mainkan untukku
Sebuah lagu tentang negeri di awan
Dimana kedamaian menjadi istananya
Dan kini tengah kaubawa
Aku menuju kesana

Ternyata hatimu
Penuh dengan bahasa kasih
Yang terungkapkan dengan pasti
Dalam suka dan sedih

 

(c)2009 My Little World.... Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger