Senin, 10 Desember 2012

Dear You :)


dulu aku sangat menantikan datangnya dia. dia yang kalem. dia yang alim. dia yang bisa menegurku ketika aku lupa. dia yang senantiasa membangunkanku setiap malam untuk mengingat Allah. dia yang selalu mengajakku berpuasa setiap senin dan kamis. dia yang mengingatkanku ketika aku salah. dia yang bisa mendinginkan hatiku jika aku marah. dia yang mendekapku saat aku lelah. dia yang menghapus air mataku ketika tak kuasa aku menahannya. aku merindukannya setiap saat. aku menunggunya datang setiap waktu. aku menunggunya dari mulai lelah sampai aku menjadi sangat lelah. dia... tak datang juga.

aku menjaga semua yang ada di diriku hanya untuk kuhadiahkan padanya, tapi dia tak kunjung datang. setiap malam kuhabiskan untuk menangis, merengek, dan meminta padaNya untuk menunjukkan titik pusatku pada dia. menunjukkan jalan menuju koordinatku.

mungkin dia telah menemukanku ?
tak lama berselang, aku mendapati diriku seperti di alam mimpi. aku bertemu dengan seseorang yang dengannya aku selalu merasakan semua hal di dunia ini adalah baru. dia membuatku merasa menjadi manusia yang benar-benar menusia. dia membuatku bebas menceritakan ceritaku tentangku, kebiasaanku, kesukaan dan ketidaksukaanku pada sesuatu, dan cerita sehari-hari yang sesungguhnya biasa. dia melindungi dan menjagaku saat sosok ayah jarang terlihat di tanah rantau ini. dia selalu memenuhi semua keinginanku. dengannya tidak ada hal yang tidak mungkin. dia membuatku merasa penting dan berpengaruh. dia membuatku merasa berbeda. dia membuatku merasa...sempurna.

sejak bertemu dengannya aku selalu berdoa, semoga dia yang menemukanku sekarang adalah dia yang sama dengan dia yang kuidam-idamkan sejak lama.

tak lama setelah aku bertemu dengannya, dia mulai bertanya padaku tentang sesuatu yang tak pernah kumengerti. dia mengajakku tinggal ke dalam kehidupannya, bukan hanya sekedar berkunjung. akhirnya dengan pertimbangan alam bawah sadarku yang memakan waktu sangat lama, sesuatu yang seharusnya kujaga hanya untuk seseorang yang benar-benar memintaku melalui orang tuaku, kuberikan padanya. aku menyanggupi permintaannya untuk tinggal dalam kehidupannya.

aku atau diakah yang lebih bodoh ?
aku jelas telah melakukan kebodohan terbesar dalam hidupku. mengijinkan seseorang yang belum tentu menjadi dia yang selalu kutunggu datangnya, menarikku masuk dalam segala sendi kehidupannya. dan aku juga sangat yakin kebodohan ini akan bertambah besar seiring dengan bertambahnya usiaku dan dia bersama. tapi adakah yang lebih bodoh daripada aku ? kurasa dia. dia bodoh karena memilihku. aku sering menggodanya dengan berkata bahwa alasan dia memilihku adalah karena terpaksa dan sudah tidak kuat sendirian. aku pikir itu ada benarnya. tapi dia selalu berkata dia memang memiihku karena aku berkualitas. hahaa mungkin dia hanya menghiburku.

aku memberinya apresiasi yang sangat tinggi karena telah mampu melihatku dari hatinya, bukan hanya dari kedua matanya. aku juga memberinya apresiasi karena telah berhasil menembus pagar tinggi yang telah kubangun untuk menutupi siapa diriku. aku tidak seperti aku saat dia bersamaku.

bertemu dan berpisah ?
dia membawa warna baru dalam hidupku. dia memberi senyuman dan luka, tawa dan tangis, bahagia dan sedih. karena memang selalu dalam hidup, semua hal diciptakan berpasangan pasangan kan ? bukan pasangan yang memiliki sifat sama dengan hal itu, tapi lebih kepada sesuatu yang malah bertentangan. begitu juga dengan pertemuanku dengannya, pasti suatu saat nanti ada saatnya aku dan dia akan berpisah. hanya saja baik aku maupun dia sama-sama tidak tahu menahu perihal ini, karena memang ini hanya menjadi rahasiNya. tapi bolehkah aku meminta padaMu, wahai penguasa seluruh alam semesta ? aku ingin selalu bersama dia, tak hanya di tempat kita berpijak bersama saat ini, tetapi juga di sana, di tempat yang rasa bosan tidak diakui lagi eksistensinya. cukup pisahkan kami sewaktu ruh ini tidak lagi menempel pada jasadnya. setelah perpisahan itu kumohon pertemukanlah aku dengannya lagi. aku mohon kabulkanlah inginku ini, sekali saja.

1 komentar:

 

(c)2009 My Little World.... Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger